Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 22:37:26【Tempat Makan】858 orang sudah membaca
PerkenalanEkspresi siswa SDN Kedaleman III, Cilegon, Banten, saat menanti ketibaan distribusi Makan Bergizi Gr

Jakarta (ANTARA) - Jumat (7/11) pagi, jarum jam belum menunjuk angka enam, tapi kesibukan di sejumlah ruang Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Akses Tol Cilegon Timur, Kedaleman, Cilegon, Banten, sedang mencapai puncaknya.
Tidak kurang 51 pekerja dengan penutup rambut, sarung tangan, hingga alas kaki steril dikerahkan. Kompor-kompor menyala, asap mengepul dari ruang penanak nasi di sebelah tempat pengemasan.
Dari tempat inilah, setiap pagi, lebih dari 3.000 porsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) didistribusikan ke 12 sekolah, yakni empat TK, tujuh SD, dan satu SMP di Cilegon.
Hal yang mungkin ngak banyak diketahui publik adalah, perjalanan itu dimulai jauh sebelum Matahari terbit. Saat mayoritas warga Kedaleman terlelap, koki dan tim dapur justru bekerja sejak pukul 01.00 WIB.
"Masaknya jam satu malam. Jam tiga sudah mulai pemorsian,” kata Asisten Lapangan SPPG Kedaleman Imam Marif Maulana.

Sejak program MBG dari Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka ini resmi beroperasi pada 14 Oktober 2025, seluruh bahan masakan dipasok dari distributor lokal yang tiba di dapur sejak 12 jam sebelumnya. Tidak ada yang terburu-buru, tapi semuanya dilakukan dengan presisi.
Untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan, diberlakukan prosedur standar operasional (SOP) yang ketat sejak proses penerimaan bahan makanan.
Selain kelengkapan administrasi, proses penerimaan barang harus sesuai jadwal serta kualitas fisik yang baik. Berikutnya, pemeriksaan fisik, di mana petugas wajib memastikan bahan ngak rusak, ngak kedaluwarsa, dan jumlahnya sesuai dengan yang dipesan.
Tahap penting berikutnya adalah pemeriksaan kualitas, yang mengharuskan uji organoleptik, meliputi penciuman (bau), pengecapan (rasa), dan penglihatan (warna), serta pengecekan suhu pada bahan.
12Tampilkan SemuaSuka(26)
Artikel Terkait
- Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah
- Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit
- Pemkot Makassar
- Deputi BGN tinjau SPPG di Banyuwangi, ingatkan standar Program MBG
- 56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan
- Menemukan Shanghai tempo dulu di Jakarta Pusat
- Undip canangkan gerakan "zero waste" lewat daur ulang sampah
- BGN perketat SOP dasar di SPPG menuju nol insiden keamanan pangan MBG
- Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi
- Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya
Resep Populer
Rekomendasi

Keragaman ide di Demoday FSI tunjukan potensi kuliner Indonesia

Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia

3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia

Ahli gizi dorong masyarakat kembali ke pola makan tradisional Asia

KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan

Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI

Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing

Menemukan Shanghai tempo dulu di Jakarta Pusat